Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Cara Mengutip dari Artikel Jurnal

img

Journal.biz.id Assalamualaikum semoga kita selalu bersyukur. Dalam Opini Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Jurnal. Artikel Ini Menyajikan Jurnal Cara Mengutip dari Artikel Jurnal Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

Menulis karya ilmiah, seperti skripsi, tesis, disertasi, atau artikel jurnal, tak lepas dari kegiatan mengutip. Mengutip adalah praktik mengambil ide, gagasan, atau informasi dari sumber lain untuk mendukung argumen atau memperkuat analisis dalam tulisan kita. Namun, mengutip bukan sekadar menyalin tempel. Ada aturan dan etika yang perlu diperhatikan agar kutipan tersebut sah dan tidak melanggar hak cipta.

Mengapa kita perlu mengutip? Ada beberapa alasan mendasar. Pertama, memberikan penghargaan kepada penulis asli atas ide dan gagasannya. Kedua, menunjukkan kredibilitas tulisan kita dengan menyertakan sumber yang terpercaya. Ketiga, menghindari plagiarisme, yaitu tindakan mengambil karya orang lain tanpa izin dan mengakuinya sebagai karya sendiri. Plagiarisme adalah pelanggaran etika akademik yang serius dan dapat berakibat fatal bagi reputasi penulis.

Lalu, bagaimana cara mengutip dari artikel jurnal yang benar? Ada beberapa metode yang umum digunakan, di antaranya adalah:

1. Kutipan Langsung (Direct Quotation)

Kutipan langsung adalah menyalin persis kata-kata dari sumber aslinya. Kutipan ini digunakan ketika kita ingin mempertahankan keaslian bahasa atau ketika kata-kata tersebut memiliki makna yang sangat penting dan tidak bisa diubah. Kutipan langsung harus diapit dengan tanda kutip (...) dan diikuti dengan sumber kutipan yang jelas.

Contoh:

Perubahan iklim merupakan tantangan global yang membutuhkan tindakan kolektif dari seluruh negara. (Smith, 2023, hlm. 25)

Perhatikan bahwa setelah kutipan, terdapat nama penulis (Smith), tahun publikasi (2023), dan nomor halaman (hlm. 25) tempat kutipan tersebut ditemukan.

2. Kutipan Tidak Langsung (Indirect Quotation) atau Parafrase

Kutipan tidak langsung atau parafrase adalah menyampaikan ide atau gagasan dari sumber lain dengan menggunakan kata-kata sendiri. Parafrase digunakan ketika kita ingin menyederhanakan bahasa yang kompleks atau menyesuaikan gaya bahasa dengan tulisan kita. Meskipun menggunakan kata-kata sendiri, kita tetap harus mencantumkan sumber kutipan.

Contoh:

Smith (2023) menyatakan bahwa perubahan iklim adalah masalah global yang memerlukan kerjasama internasional.

Dalam contoh ini, kita menyampaikan ide yang sama dengan kutipan langsung sebelumnya, tetapi dengan menggunakan kata-kata yang berbeda. Kita juga tetap mencantumkan sumber kutipan (Smith, 2023).

3. Mengutip dari Sumber Kedua (Secondary Source)

Terkadang, kita menemukan ide atau gagasan yang menarik dalam sebuah artikel jurnal, tetapi ide tersebut sebenarnya berasal dari sumber lain yang dikutip oleh penulis artikel tersebut. Dalam kasus ini, kita dapat mengutip dari sumber kedua, tetapi kita harus menyebutkan kedua sumber tersebut.

Contoh:

Menurut Jones (seperti dikutip dalam Smith, 2023), motivasi intrinsik adalah kunci keberhasilan belajar.

Dalam contoh ini, kita mengutip ide dari Jones, tetapi kita menemukannya dalam artikel yang ditulis oleh Smith. Oleh karena itu, kita menyebutkan kedua sumber tersebut.

Gaya Sitasi

Selain metode kutipan, kita juga perlu memperhatikan gaya sitasi yang digunakan. Gaya sitasi adalah format standar yang digunakan untuk mencantumkan sumber kutipan dalam teks dan dalam daftar pustaka. Ada berbagai macam gaya sitasi yang umum digunakan, seperti APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), Chicago, dan Harvard. Setiap gaya sitasi memiliki aturan yang berbeda mengenai format penulisan nama penulis, tahun publikasi, judul artikel, nama jurnal, dan lain-lain. Pilihlah gaya sitasi yang sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh institusi atau jurnal tempat kita akan mempublikasikan tulisan kita.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah daftar lengkap semua sumber yang kita kutip dalam tulisan kita. Daftar pustaka biasanya ditempatkan di bagian akhir tulisan. Setiap sumber dalam daftar pustaka harus ditulis dengan format yang sesuai dengan gaya sitasi yang kita gunakan. Pastikan semua sumber yang kita kutip dalam teks juga tercantum dalam daftar pustaka, dan sebaliknya.

Tips Mengutip yang Baik

Berikut adalah beberapa tips untuk mengutip dari artikel jurnal dengan baik:

  • Baca dan pahami sumber aslinya sebelum mengutip.
  • Pilih kutipan yang relevan dengan argumen atau analisis kita.
  • Gunakan kutipan langsung hanya jika diperlukan.
  • Parafrase dengan benar dan jangan hanya mengubah beberapa kata saja.
  • Selalu cantumkan sumber kutipan dengan jelas dan lengkap.
  • Periksa kembali semua kutipan dan daftar pustaka untuk memastikan keakuratannya.

Mengutip dari artikel jurnal adalah keterampilan penting bagi setiap penulis karya ilmiah. Dengan memahami metode dan etika mengutip yang benar, kita dapat menghasilkan tulisan yang kredibel, bertanggung jawab, dan terhindar dari plagiarisme. Ingatlah bahwa mengutip bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga bentuk penghargaan kita terhadap karya orang lain dan upaya kita untuk membangun pengetahuan yang lebih baik.

Pada tanggal 16 November 2023, artikel ini diperbarui untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif dan relevan mengenai cara mengutip dari artikel jurnal.

Special Ads
© Copyright 2024 - Jurnal Pendidikan Bisnis
Added Successfully

Type above and press Enter to search.